Pengertian dari apa itu grading gaji mungkin semakin diperhatikan oleh banyak perusahaan dan karyawan saat ini.
Sistem ini memberikan struktur yang adil dan transparan dalam menentukan besaran gaji. Serta sudah menjadi alat penting untuk mempertahankan atau menarik minat karyawan.
Pada artikel ini, kita akan membahas seputar pengertian dari grading pada gaji, serta alasan mengapa faktor ini penting untuk dipahami perusahaan dan karyawan.
Ingin tau penjelasan lengkap tentang apa itu grading gaji? Simak penejelasannya berikut ini!
Baca Juga : 4 Cara Efektif Mengumpulkan Data Karyawan Pada Aplikasi Gaji
Table of Contents
Apa Itu Grading Gaji?
Grading gaji adalah metode penetapan skala gaji berdasarkan tingkat jabatan, tanggung jawab, dan keterampilan yang dimiliki seorang karyawan.
Dalam sistem grading gaji, posisi atau jabatan dibagi menjadi beberapa tingkatan atau “grade” yang menentukan kisaran gaji setiap posisi tersebut.
Grading gaji biasanya digunakan dalam perusahaan yang memiliki struktur organisasi yang kompleks. Seperti korporasi besar, organisasi pemerintah, atau lembaga nirlaba.
Sistem ini tidak hanya mencakup besaran gaji dasar, tetapi juga sering kali mencakup tunjangan dan insentif lainnya.
Dengan grading gaji, perusahaan dapat memberikan kompensasi yang adil dan konsisten sesuai dengan kontribusi dan tanggung jawab masing-masing karyawan.
Baca Juga : Cara Negosiasi Gaji untuk Penghasilan yang Layak
Manfaat Sistem Grading Gaji di Perusahaan
Setiap perusahaan yang memiliki banyak jenis karyawan pada dasarnya harus membangun sistem yang kuat dalam perhitungan penghasilan.
Mengimplementasikan grading gaji adalah salah satu cara bagi perusahaan agar dapat membangun sistem penghasilan yang lebih adil dan terjangkau.
Berikut adalah beberapa manfaat utama dari sistem grading dalam perusahaan:
1. Keadilan Internal
Grading gaji membantu menjaga keadilan di antara karyawan. Posisi yang memiliki tingkat kesulitan dan tanggung jawab yang sama akan menerima kompensasi yang setara.
Tidak akan ada lagi karyawan yang merasa tidak dihargai, karena jumlah penghasilannya akan sepadan dengan tanggung jawabnya.
2. Transparansi
Sistem grading gaji yang transparan membuat karyawan mengetahui kisaran gaji mereka berdasarkan jabatan yang sedang dijalaninya.
Karyawan juga akan lebih mudah mendapakat informasi seputar prospek kenaikan gaji. Jika mereka dipromosikan ke level yang lebih tinggi kedepannya.
3. Retensi dan Rekrutmen
Perusahaan yang memiliki sistem grading gaji yang adil lebih mudah menarik dan mempertahankan talenta terbaik untuk berkerja bersama mereka.
Sistem ini memberi rasa keadilan dan kepastian bagi karyawan. Sehingga banyak kandidat kerja akan merasa aman ketika berkerja di perusahaan.
4. Pengelolaan Anggaran
Grading gaji juga akan mempermudah perusahaan mengelola anggaran penggajian karyawan di setiap periodenya.
Hal ini karena perusahaan sudah memiliki patokan yang jelas tentang kisaran gaji karyawan sesuai dengan posisi yang dijalaninya.
Baca Juga : Gaji Cepat Terproses Dengan OnTime Payroll, Coba Sekarang!
Cara Kerja Sistem Grading Gaji di Perusahaan
Penentuan sistem grading dalam perusahaan pada dasarnya harus diukur sesuai dengan kondisi yang terjadi di lapangan kerja.
Dalam penerapannya, sistem grading gaji melibatkan beberapa tahapan utama. Berikut adalah beberapa tahap penting dalam membangun grading gaji:
1. Analisis Jabatan
Langkah pertama dalam grading gaji adalah melakukan analisis jabatan dengan memahami tugas, tanggung jawab, dan keterampilan yang dibutuhkan setiap posisi.
Analisis ini biasanya dilakukan oleh tim HRD. bersama manajer masing-masing divisi untuk memperoleh pemahaman yang komprehensif tentang posisi tersebut.
2. Penetapan Grade atau Level Jabatan
Setelah memahami karakteristik setiap jabatan, langkah berikutnya adalah menentukan grade atau level dari masing-masing posisi.
Posisi yang memiliki kompleksitas lebih tinggi seperti manajer atau direktur, umumnya berada pada level atau grade yang lebih tinggi dibandingkan dengan posisi entry-level.
3. Penentuan Rentang Gaji Setiap Grade
Setiap grade atau level memiliki rentang gaji tertentu yang disesuaikan dengan tingkat tanggung jawab dan risiko yang diembannya.
Biasanya, perusahaan menggunakan data pasar atau survei gaji industri sebagai acuan untuk menetapkan kisaran gaji di setiap grade.
4. Peninjauan dan Pembaruan Secara Berkala
Sistem grading gaji perlu ditinjau dan diperbarui secara berkala agar tetap relevan dengan kondisi pasar dan kompetisi di industri.
Hal ini penting untuk memastikan bahwa skala gaji tetap kompetitif dan mampu menarik serta mempertahankan talenta terbaik.
Baca Juga : Gaji Dipotong Karena Absen? Begini Aturan Perhitungannya
Fakta Terbaru tentang Grading Gaji
Perkembangan dunia kerja tentu akan membawa perubahan di setiap sistem pengelolaan karyawan di perusahaan.
Salah satu faktor yang terus berkembangan seiring berjalannya waktu adalah sistem grading gaji karyawan.
Berikut adalah fakta terbaru yang wajib diketahui dalam penyusunan sistem grading gaji di perusahaan:
1. Pergeseran Tren ke Sistem Penggajian yang Fleksibel
Beberapa perusahaan kini menerapkan pendekatan yang lebih fleksibel dalam grading gaji.
Sistem ini memungkinkan adanya penyesuaian kompensasi yang lebih cepat, sesuai dengan perubahan kompetensi atau kontribusi karyawan.
Model grading gaji fleksibel ini dianggap lebih efektif dalam merespons kebutuhan karyawan dan perubahan pasar.
2. Pengaruh Teknologi pada Penetapan Grading Gaji
Teknologi memainkan peran penting dalam sistem grading gaji modern saat ini.
Banyak perusahaan menggunakan software HRIS (Human Resource Information System) untuk membantu menganalisis data pasar. Serta dapat menentukan gaji yang sesuai berdasarkan data secara otomatis.
Hal ini mengurangi potensi bias dalam penetapan gaji dan meningkatkan efisiensi dalam proses pengelolaan penggajian.
3. Penekanan pada Keterampilan Soft Skill
Selain keterampilan teknis, keterampilan soft skill kini mulai dihargai dalam sistem grading gaji karyawan.
Posisi dengan tuntutan komunikasi, kepemimpinan, dan kolaborasi yang tinggi cenderung memiliki kisaran gaji yang lebih tinggi.
Hal ini menunjukkan pergeseran ke arah pengakuan bahwa soft skill penting dalam mendukung keberhasilan perusahaan.
4. Tantangan Implementasi Grading Gaji untuk Industri Baru
Beberapa industri yang berkembang cepat seperti teknologi atau startup, mengalami tantangan dalam mengimplementasikan grading gaji.
Hal ini karena sifat pekerjaan di dalam perusahaan lebih dinamis dan perubahan tanggung jawab yang berpindah-pindah dengan cepat.
Perusahaan di industri ini sering kali menerapkan sistem grading gaji yang lebih fleksibel, atau bahkan menggabungkannya dengan bonus berbasis proyek.